
Seiring dengan peningkatan tarif oleh Presiden AS Donald Trump terhadap mitra dagang utama, terutama China, perang dagang terus memanas, dengan tarif balasan dari China semakin memperburuk situasi ekonomi global.
Konflik yang sempat memanas ini menyebabkan fluktuasi gangguan rantai pasokan global sampai hari ini. Tidak ada industri yang merasakan tekanan lebih besar daripada industri packaging, yang sangat bergantung pada bahan baku impor dan manufaktur di luar negeri, banyak di antaranya berakar di China.
Dalam artikel ini, kita akan menganalisis dampak tarif terhadap perusahaan packaging dan produsen, serta menjelajahi strategi praktis apa yang dapat diadopsi industri untuk melewati badai ini.
Lalu Apa Itu Tarif?
Mari kita mulai dari dasar-dasarnya. Tarif adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah atas barang-barang impor.
Tarif umumnya digunakan untuk melindungi industri dalam negeri dengan membuat produk asing menjadi lebih mahal, sehingga mendorong konsumen untuk membeli alternatif yang diproduksi secara lokal. Tarif juga berfungsi untuk menghasilkan pendapatan pemerintah, mengurangi defisit perdagangan, mendorong produksi dalam negeri, atau memberikan tekanan dalam negosiasi diplomatik.
Tapi siapa sebenarnya yang membayar tarif? Berlawanan dengan anggapan umum, bukan eksportir asing yang menanggung biayanya, melainkan perusahaan impor, dalam hal ini perusahaan Indonesia, karena kita fokuskan terhadap potensi yang muncul di negara kita ini, yang bertanggung jawab membayar pajak ini. Meskipun perusahaan mungkin mencoba menyerap sebagian biaya, biaya terkait tarif seringkali diteruskan ke seluruh rantai pasokan, yang pada akhirnya menyebabkan harga lebih tinggi bagi konsumen.
Bagi perusahaan packaging yang beroperasi hingga saat ini, memahami mekanisme tarif ini adalah langkah pertama dalam mengembangkan strategi mitigasi yang efektif.
Daftar Tarif Impor AS Untuk Barang Impor Umum Berdasarkan Negara (Diperbarui pada 12 Mei 2025 Lalu)

*Donald Trump mengumumkan penundaan selama 90 hari atas tarif “timbal balik” hingga 9 Juli 2025 lalu, dengan hanya memberlakukan tarif dasar 10% untuk sebagian besar negara, kecuali China, Meksiko, dan Kanada.
#AS dan China mengumumkan penundaan selama 90 hari atas tarif mulai 14 Mei 2025. Tarif AS atas impor China dikurangi dari 145% menjadi 30%, dan tarif China atas barang AS turun dari 125% menjadi 10%.
Catatan: Tabel ini tidak termasuk tarif yang berlaku sebelum 2025, atau tarif sektoral atau spesifik sektor (misalnya, baja dan aluminium), namun setelah beberapa kali Presiden Indonesia bertemu dengan Trump, ada banyak negosiasi dan dinamikanya terus berkembang mengenai kebijakan antar dua negara.
Bagaimana Tarif Mempengaruhi Industri Packaging?
1. Peningkatan Biaya
Tarif Trump yang secara langsung mempengaruhi baik bahan baku maupun biaya packaging, telah menimbulkan lonjakan biaya yang signifikan bagi industri packaging dalam beberapa cara:
Lonjakan Harga Bahan Baku
Banyak produsen packaging yang sangat bergantung pada bahan baku impor, termasuk baja, aluminium, kertas, dan plastik. Perusahaan packaging kecil khususnya, seringkali mengalihdayakan produksi mereka ke pabrik-pabrik di China karena biaya tenaga kerja dan produksi yang lebih rendah. Ketika barang-barang impor global termasuk dari China, Meksiko dan Kanada dikenakan tarif tinggi, biaya bahan baku meningkat secara signifikan.
Biaya Bertumpuk Melalui Rantai Pasokan yang Kompleks
Produksi packaging sudah merupakan proses yang kompleks dan bertahap. Proses ini sering melibatkan rantai pasokan global di mana bahan baku dan barang setengah jadi melintasi perbatasan berkali-kali. Misalnya, pulp dan bahan kertas yang diimpor dari luar negeri, mungkin dikirim ke Indonesia untuk produksi kertas karton, dengan tarif yang berpotensi diterapkan di setiap penyeberangan perbatasan, biaya dapat meningkat secara signifikan melalui rantai pasokan.
Biaya Logistik dan Penyimpanan
Selain biaya bahan baku langsung, gangguan rantai pasokan dan tantangan logistik turut berkontribusi pada kenaikan biaya. Beberapa perusahaan membayar lebih untuk mempercepat pengiriman sebelum batas waktu penerapan tarif, sementara yang lain menanggung biaya tambahan untuk menyimpan bahan baku di negara asal dengan harapan kebijakan tarif akan melonggar.
Beban Administratif
Kompleksitas dalam menavigasi peraturan tarif itu sendiri telah menjadi biaya yang signifikan. Perusahaan kini harus mengalokasikan sumber daya yang signifikan untuk menganalisis kebijakan perdagangan yang terus berkembang, menghitung dampaknya terhadap margin, dan mencari pemasok alternatif. Banyak bisnis packaging menemukan bahwa mereka perlu melibatkan ahli hukum dan bea cukai eksternal, biaya tambahan yang khususnya memberatkan perusahaan kecil, sampai disini dulu akan kami lanjutkan ke artikel di sesi berikutnya.
Bekerja sama dengan ahli packaging kami di Citramandiri dan Printhink, Anda dapat memperkuat merek Anda, membangun kepercayaan dengan pelanggan dan memiliki daya tarik bagi barang Anda, dan tentunya dengan harga yang sangat terjangkau meski dunia pada saat ini sedang bergejolak dinamikanya, baik perang tarif sampai geopolitik globalnya.
Citramandiri dan Printhink menawarkan beragam persediaan packaging untuk kebutuhan makanan dan minuman apapun dengan berbagai bahan dan material yang ramah lingkungan. Dari stiker dan label custom hingga gambar dan pola yang dipesan lebih dahulu untuk box packaging Anda, kami memiliki banyak pilihan untuk Anda pilih. Temukan box packaging makanan dan minuman untuk produk Food & Beverages Anda yang dapat disesuaikan yang membuat perbedaan besar hari ini, kapan lagi, segera diskusikan dan hubungi tim kami, pastikan kami akan membantu Anda dengan sepenuh hati.
Baca Selanjutnya


